PAYAKUMBUH, BP — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dimulai sejak awal Januari lalu di Kota Payakumbuh, tidak hanya memberi manfaat bagi ribuan peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita. Program yang digagas pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) itu juga membawa berkah bagi pelaku usaha, khususnya sektor pertanian dan peternakan.
Dampak nyata dirasakan para pedagang ayam potong di Pasar Tradisional Ibuah Barat, Kota Payakumbuh. Sejak program MBG berjalan, penjualan ayam mereka meningkat signifikan. Jika sebelumnya hanya berkisar 200 hingga 300 ekor per hari, kini bisa mencapai 500 hingga 600 ekor.
“Iya, Alhamdulillah, dengan adanya program MBG ini penjualan ayam semakin meningkat. Dampaknya jelas terasa terhadap pendapatan kami,” ujar salah seorang pedagang ayam, Yunus Alembea, Jumat siang 26 September 2025.
Ia juga menambahkan, peningkatan penjualan ayam potong tersebut juga membuka peluang kerja baru. Jika sebelumnya pedagang hanya mempekerjakan maksimal tiga orang, kini jumlah pekerja bisa mencapai lima hingga tujuh orang. Jumlah itu bahkan diperkirakan terus bertambah seiring bertambahnya jumlah dapur atau Satuan Penyedia Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi mitra BGN dalam menyiapkan menu MBG.
" Untuk pekerja memang bertambah sejak adanya MBG atau dapur (SPPG) yang menjadi langganan kami, kedepannya juga akan terus ditambah jika jumlah dapur/langganan kami juga bertambah," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pasokan, ayam potong tidak hanya dipasok dari peternak lokal di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, tetapi juga didatangkan dari berbagai daerah lain, bahkan dari luar Sumatera Barat.
Para pedagang berharap program MBG ini terus berlanjut, sehingga selain memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, juga mampu menggerakkan kembali roda ekonomi pasca pandemi Covid-19.
DAPUR MBG JANGAN LANGSUNG DO KE PT ATAU PERUSAHAAN
Harapan juga disampaikan oleh pedagang Ayam lainnya, menurut Riki, MBG akan berdampak pada masyarakat, baik petani, peternak pedagang maupun lainnya jika dapur atau MBG membeli kebutuhan kepada masyarakat/pedagang.
" Kalau dapur atau SPPG melibatkan masyarakat, tentu roda ekonomi akan berputar dan pedagang terbantu. Tapi sayang masih ada dapur yang membeli ayam langsung kepada PT atau perusahaan," ucap Riki.
Dengan membeli ayam langsung (DO) ke PT atau Perusahaan, menurut Riki, tentu MBG yang juga bertujuan untuk membantu masyarakat tidak akan tercapai.
" Kalau dapur atau SPPG langsung DO ayam potong ke PT, tentu program MBG yang digagas Presiden Prabowo tidak akan berdampak pada pedagang ataupun peternak kecil." Tutupnya.